Halo para pengunjung blog saya. Kali ini saya akan berbagi ilmu dengan kalian tentang Seismograf.
Seismograf adalah seperangkat alat yang terdiri dari bandul pemberat dengan pensil di ujungnya. Jadi saat terjadi gempa bumi atau goyangan, pensil akan ikut bergetar dan merekam sebuah pola dalam selembar kertas. Seismograf memiliki cara kerja yang lebih rinci.
Seismograf adalah alat pencatat parameter gempa yang dirangkai bersama dengan seismometer. Sebuah seismograf dapat mencatat gempa komponen vertical dan komponen horizontal. Ketika peristiwa gempa bumi terjadi, getaran yang pertama direkam seismograf adalah gelombang tubuh (body wave). Gelombang tubuh terbagi lagi menjadi dua, yaitu gelombang primer dan sekunder.
Gelombang primer yang memiliki cepat rambat gelombang paling tinggi adalah gelombang yang terekam pertama, diikuti rekaman gelombang sekunder dengan cepat rambat gelombang yang lebih rendah. Gelombang permukaan (surface wave) sampai terakhir karena memiliki cepat rambat yang paling rendah. Seismograf mencatat semuai itu dalam bentuk seismogram.
Dari grafik yang terlihat di seismogram itu, pemerintah atau institusi yang diberi kewenangan dapat mengeluarkan peringatan akan adanya bahaya. Tentu sebelumnya grafik itu telah dikalibrasi sehingga peringatannya tidak keliru dan terjamin akurat.
Prinsip kerja dari alat ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul
sederhana. ketika mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti
gelombang seismik maka bandul akan bergetar dan merekam datanya seperti
grafik.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa.
Yaitu skala Omori, Mercalli, Cancani, dan Richter. Skala richter
merupakan skala yang paling terkenal, serta yang paling sering digunakan
untuk mengukur kekuatan gempa, umumnya disebut dengan magnitude (M).
Berdasarkan skala Richter, kekuatan gempa bumi dapat dibagi menjadi:•) > 3,5 Terekam, namun biasanya tidak terasa.
•) 3,5-5,4 Sering terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan.
•) < 6,0 Berpotensi menyebabkan kerusakan berat pada bangunan yang kurang kuat.
•) 6.1-6.9 Berpotensi menyebabkan kerusakan fisik dan memakan korban jiwa sampai radius 100 km.
•) 7.0-7.9 Tergolong gempa besar. Berpotensi menyebabkan kerusakan serius dengan cakupan wilayah yang luas.
•) > 8 Gempa bumi besar. Berpotensi menyebabkan kerusakan serius, dengan cakupan wilayah beberapa ratus km.
2.4 Komponen-Komponen Seismograf
Menurut Olivia N. Harahap (1994:93) : “Seismograf adalah sebuah alat elektronika yang berfungsi sebagai pencatat gempa bumi. Dalam sebuah seismograf terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebuah sensor, amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, Time System, Rekorder, dan tentunya power supply. Gabungan antara amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, dan time system biasa disebut dengan Digitizer”.
2.4.1 Sensor
Sensor untuk sebuah Seismograph disebut Seismometer. Seismometer diartiakan sebuah sensor yang menangkap gelombang seismik yang berbentuk besaran fisik. Bentuk output dari seismometer adalah tegangan listrik. Seismometer sendri terbagi dua jenis yaitu Short Period dan Broadband.
2.4.2 Amplyfier / Pengkondisi sinyal
Output dari seismometer yang berupa tegangan tersebut merupakan input dari bagian ini. Seperti namanya Amplyfier, berfungsi sebagai penguat tegangan dari seismometer. Sebab tegangan yang dihasilkan oleh seismometer belum dapat diolah secara langsung oleh ADC, Jadi perlu dikuatkan dan dipilih (difilter) oleh pengkondisi sinyal. Hasil dari bagian Amplyfier dan Pengkondisi Sinyal inilah yang menjadi input bagi ADC.
2.4.3 ADC
ADC atau Analog to Digital Converter adalah sebuah bagian yang berfungsi sebagai perubah dari sinyal analog, berupa tegangan listrik yang dikeluarkan oleh pengkondisi sinyal menjadi sebuah bentuk digital. Bentuk digital inilah nantinya yang akan diproses menjadi sebuah informasi. Digitizer juga diintegrasikan dengan sebuah logger sebagai media penyimpan data. Sehingga data tersebut tidak hilang dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
2.4.4 Time System
Time System atau sistem pewaktu dalam sebuah Seismograf sangat penting sebagai penyedia informasi waktu dari parameter gempa bumi. Sistem pewaktu dapat diperoleh dari sebuah RTC (Real Time Clock), biasanya berupa IC, dan sebuah GPS (Global Position system). Pada masa sekarang ini RTC dan GPS keduanya dibutuhkan dalam seismograf untuk saling melengkapi.
2.4.5 Recorder
Recorder di dalam sebuah seismograf berfungsi sebagai pencatat atau perekam untuk selanjutnya di lakukan analisa lanjutan. Sudah jamak di sini bahwa recorder berupa sebuah PC atau laptop. Selain sebagai recorder, peran PC bisa juga sebagai data logger dan juga analisis data. Hal tersebut dimungkinkan karena dilengkapi dengan software analisa.
2.4.6 Power Supply
Sebuah alat elektronika tidak dapat bekerja tanpa diberi power supply. Power supply yang digunakan adalah tegangan DC atau searah. Untuk sebuah seismograf tegangan dari sumber masuk ke digitizer untuk selanjutnya didistribusikan ke semua bagian.
Alat pencatat gempa juga ada dua macam, yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal.
1) Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal terdiri atas massa stasioner
yang digantungkan pada tiang dan dilengkapi engsel di tempat massa itu
digantungkan serta jarum di bagian bawah massa tersebut. Apabila terjadi
gempa massa itu tetap diam (stationer), dan tiang serta silinder di
bawahnya bergetar dengan bumi. Akibatnya, terdapat goresan pada silinder
berlapis jelaga. Goresan pada silinder itu berbentuk garis patah yang
dinamakan seismogram.
2) Seismograf Vertikal
Pada seismograf vertikal, massa stasioner digantung
pada pegas, gunanya untuk meramalkan gravitasi bumi. Pada waktu getaran
vertikal berlangsung, tempat massa itu digantung serta silinder alat
pencatat ikut bergoyang, namun massa tetap stasioner, sehingga terdapat
seismogram pada alat pencatat.
Di sebuah stasiun gempa di pasang dua seismograf
horizontal yang masing-masing menghadap kearah timur-barat dan
utara-selatan. Dengan dua seismograf ini tercatat getaran dari arah
timur-barat dan utara-selatan, sehingga dari resultannya orang dapat
menentukan arah episentrum dan dibantu dengan sebuah seismograf vertikal
yang dipasang bersama kedua seismograf tadi, dapat ditentukan letak
episentrum gempa tersebut.
Sumber:
Kerak bumi terdiri dari fragmen tanah yang longgar dan retak yang disebut lempeng tektonik. Lempeng ini mampu bergerak perlahan dan bertahap. Gerakan lempeng ini terjadi dalam bentuk yang berbeda; menuju satu sama lain, saling menjauh, saling meluncur satu sama lain atau bertabrakan satu sama lain. Sebuah getaran besar terjadi saat 2 lempeng saling tergelincir satu sama lain. Jenis gempa ini dikenal sebagai gempa tektonik. Gempa tektonik adalah jenis gempa yang paling umum di dunia. Besarnya mungkin kecil atau besar. Gempa tektonik telah menyebabkan sebagian besar pemusnah massal planet ini. Tremor yang dipicu oleh gempa tektonik selalu parah, dan jika besarnya tinggi, mereka mampu menjatuhkan seluruh kota dalam hitungan detik Jasa Penulis Artikel
BalasHapus