Minggu, 05 Juli 2015

Sensor Fisika

Sebelum mengenal tentang sensor lebih jauh, kali ini saya ingin memberitahu apa sih pengertian dari sensor?
Sensor adalah suatu komponen elektronika yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik.
Salah satu macam-macam dari sensor adalah sensor fisika. Apa pengertian dari sensor fisika sendiri? Sensor fisika adalah sensor yang bekerjanya berdasarkan kinerja fisik. Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :
– Sensor Suhu
– Sensor Suara
– Sensor Cahaya
– Sensor Kecepatan
– Sensor Gaya
Contoh dari sensor suhu dan aplikasinya yaitu:
-RTD (Resistance Temperature Detectors)

RTD dalam kehidupan sehari-hari contohnya pada proses pengontrolan temperature di line fuel gas (pipa berbahan bakar gas). Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah 0. Kondisi seperti ini disebut kondisi setimbang. Semakin besar suhu di sekitar RTD, maka angka resistansi di RTD akan semakin kecil. Sebaliknya jika suhu di sekitar RTD kecil, maka nilai resistansinya semakin besar.
Pada proses ini diperlukan sistem pengontrolan agar suhu pada pipa tersebut selalu dalam kondisi yang stabil.
-Sensor Suhu IG IM35

Tegangan keluaran rangkaian betaambah 10 mV/0C. Dengan memberikan tegangan referensi negtif (-Vs) Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor ini mampu bekerja pada rentang suhu -550C – 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V pada suhu 00C dan ketelitian sensor ini adalah ±10C. Contohnya pada sistem monitoring suhu ruangan pada laboratorium kimia, sistem monitoring suhu rumah kaca.
Contoh dari sensor suara dan aplikasinya:
-Microphone

Microphone adalah suatu komponen elektronika yang prinsip kerjanya membran digetarkan oleh gelombang suara sehingga nantinya akan menghasilkan sinyal listrik. Aplikasinya terdapat pada lingkungan masyarakat, seperti masjid, tempat karaoke, dll.
Contoh dari sensor cahaya dan aplikasinya:
-LDR (Light Dependent Resistor)

LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen   elektronika yang nilai resistansinya akan turun jika ada   penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Jika  cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semi konduktor menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.
Contohnya pada lampu-lampu di taman kota.
Sensor Kecepatan
-RPM

Prinsip kerja dari RPM yaitu pada poros / objek yang berputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. Contoh aplikasinya yaitu pada program untuk pengukuran  kecepatan putaran motor.
Sensor Gaya
-Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red)

Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama pemancar infrared, sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor ini ada yang melewatinya bagian pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung system aplikasi yang diterapkan.
Contoh aplikasinya sehari-hari yaitu pada sistem pintu yang dapat membuka sendiri. Alat sensor tersebut akan melakukan deteksi terhadap suatu gerakan.
Daftar Pustaka:
https://digitallaboratory.wordpress.com/2010/01/21/macam-macam-sensor/
http://rezha-19.blogspot.com/2013/11/sensor-gerak-pir-carakerja-sensor-gerak.html
http://firdaafida.blogspot.com/2013/11/10-contoh-sensor-dan-prinsip-kerjanya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar